Manik matamu adalah ikrar puluhan malaikat di tengah kegelapan
Sihir abadi yang dibenamkan saat tandus
Dipeluk malam terik, menjadikan pendar itu begitu kudus
Bibirmu adalah taman bermain Jibril
Berlarian setiap risalah disana
Riang tawa melompat, di bawah teduh yang begitu memikat
Keningmu adalah dermaga besar bagi Vasco da Gama
Tempat penjelajah menepi
Menjatuhkan kecupan, di pelipis hingga tepi, untuk kemudian bermukim di batas pipi
Ya,
Kau adalah Taman Eden
Lahan yang telah dijanjikan sebelum Adam diciptakan,
Bahkan sebelum dunia dilahirkan
Taman suci tempat sayap-sayap mengistirahatkan diri
Hingga semua insan Dia panggil kembali.
-Sang Serdadu, Batam