Semalam,
kutemukan matamu dikaki angkasa,
Kau angkuh melampaui rasi Cassiopeia, sebagai wujud termanis yang Tuhan turunkan dipuncak tangga,
Jemarimu berpesta pora disana,
semarak kuku-kuku penuh warna, menghiasi sisa-sisa cerita diatas meja
Malam berikutnya,
Kulihat simpul bibirmu lebih indah dari busur Artemis
Lesatan tak tertepis
Bergerak kencang menuju genggam yang mencari makna pulang
Malam-malam selanjutnya,
Kudengar setiap sudut meja membicarakan dirimu,
Matamu,
Elokmu
Segalamu,
Kisahmu, dan segenggam rindu dari seorang pria yang kerap mencumbuimu sebagai arus waktu.
- Serdadu Pejuang Rasa, Batam 06-03-2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar