12/01/21

Fraktus

Seketika rindu rindu tersipu malu,

Pada punggung tangan,

Pada cemas yang menenangkan

dan jemari yang rutin mengibarkan penasaran

 

Seketika petang meredup

Mengintip di antara dua ufuk khatulistiwa

Dan dua manik yang kerap kau lempar ke angkasa

 

Terkadang sore begitu menggemaskan

Kali ini,

Riang tawanya memutuskan untuk singgah menemui matamu,

 

Sebagai tempat bersemayam dua waktu

 

Untuk Tuan Pagi yang kian menyamaimu

Dan Puan Malam yang kerap mencemburuimu

 

Kau lebih liar dari waktu

 

-Serdadu Pejuang Rasa, Bandung, 06-10-20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar