12/01/21

Siklus Alternasi

Bila, elegi telah fasih terlelap dalam dekap dada

desir nadi akan membawa cerita atas setiap luka yang jiwa dera

menjalar pada serambi kanan, hingga ujung pembuluh aorta

berkisah perihal kedukaan kelam yang dipaksa pulang,

hantaman kecewa yang berulang-ulang

dan luapan tangis yang menggenang atas seluruh keping getir yang mengais takdir.

 

Bila, janji telah fasih mengikat setiap papilla

Kata demi kata kembali menikam hadirku yang tertulis sebatas nama.

Sebatas asing yang kau temukan tanpa sengaja

Sebatas pengisi sepi yang kau anggap derita

Sebatas irama pengiring Bahagia yang kalian cipta berdua

Sebatas, kopi dingin yang kau diamkan di atas meja

 

Ketika pintu kedai mulai tertutup

Ketika kau hilang dengan segenap harap yang kutitip.

 

Bila, etika mulai tak mengenali rindu, atau meja kedai itu kian membeku

Percayalah,

Kelak, hadirmu akan menjadi luka paling manis yang disempurnakan oleh waktu

 

-Serdadu Pejuang Rasa, Batam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar