30/03/19

PARASEMATIK KATABOLISME

Rintik hujan memacu darah melawan arus waktu,
Meretas kehendak pada Sang Pilu,
Mendobrak luka dari segala penjuru
Menggerus jarak diantara pori-pori yang disusupi rindu,
Menyibak kenang, yang tersulam sempurna, pada pola lengkung senyummu di waktu lalu, 

Dimana aku,

Terhempas pada gelak tawamu yang begitu bebas,
Menebas segala khawatir yang melintas
Mencederai sepi yang melekat, diantara jejak tak berbekas
Dan melebur sempurna dalam konstelasi semesta yang begitu berkelas, hingga kita,
mulai mengerti cara untuk saling melepas

Sebenarnya,

Merindukanmu itu menyenangkan, mengingat senja yang menertawakan kita pada canda kekanak kanakan,
melempar panggilan kesayangan
Duduk bersebelahan
Enggan melepas genggaman
Melangkah bersamaan
Saling mengungkap rasa diantara baris tatapan,
dengan mengibarkan janji pada sebuah perencanaan,
perihal posisi pelaminan,
Hingga Kota, dimana buah hati kita dilahirkan.
Serta untaian rencana lain yang hampir terwujudkan.

Maaf,
Rindu bertamu sekali lagi,

Membius raga menyusupi ranah kehampaan,
Membasuh ingatan pada deret sapaan, yang setiap pagi selalu kau lontarkan.
Bersamaan dengan luka yang menyambut sebuah ketiadaan,

Mematung diam, termenung dalam temaram
Kuratapi purnama yang telah lama tenggelam,
Tersapu debu, melayang lalu menghilang,
Pada runcingnya sudut takdir yang menikam

Maaf,
Rindu menyapaku sekali lagi

Menitik jatuh sempurna,
ditengah gersangnya kabarmu yang membungkam jutaan kata
Menyekap hati yang terus berbicara
Menghentikan tarian udara,
Menyumbat lajur vena yang mengalirkan namamu didalam nya
Lalu menghapus kehadiran rasa, yang bergelayut manja diantara jingga Sang Senja

Hingga pada akhirnya,

Kita mulai menuliskan makna perpisahan,
Berupaya saling mendewasakan,
dalam cambukan waktu yang menyakitkan,
Meneguk secangkir kehilangan,
Diatas meja kosong tak bertuan,
Menempa rasa yang tak lagi mampu merasakan,
Menyiksa sebuah kehadiran yang bersanding dengan kehilangan,
Memutus ingatan yang bercengkrama dalam proses melupakan
Pahit ? Tentu saja,
Aku tengah menikmati kecurangan rasa dalam tiap lembar cerita,
termaktub dalam setiap celah aksara,
Bahwa kita,
Dipertemukan pada garis waktu yang berbeda,
Saling Memadu isak tangis,
menumbuhkan perih pada hati yang teriris,
Menjelma gerimis, rintiknya membasuh harap yang perlahan terkikis

Rindu menamparku sekali lagi
Memaksa diri menyanyikan sebuah elegi,
Pada pementasan rasa yang enggan mati terhantam luka tak henti henti.
Tertegun,
pada pesona kekecewaan yang begitu anggun
Untukmu,
Yang tak membiarkanku terbangun,
Terima kasih, atas rindu yang begitu beracun,

Padamu, detak perpisahan akan tetap mengalun.

-Serdadu Pejuang Rasa, Bandung, 2019-

1 komentar:

  1. kelinci99
    Togel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
    HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
    NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
    Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
    Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
    segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
    yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
    yukk daftar di www.kelinci99.casino

    BalasHapus