Seiring dengan waktu yang
berjalan,
Kita akan dihadapkan dengan
manisnya pertemuan, dan pahit nya perpisahan.
Kita akan diberikan peran
sebagai yang mencari, atau yang menemukan.
Dan kita akan dipaksa
menghirup udara kebohongan, dan dilukai oleh kejujuran.
Seiring dengan bumi yang ber
rotasi.
Orang orang akan singgah dan
pergi.
Entah sementara, ataupun
menetap hingga riuh sekitarmu berubah senyap.
Aku ?
Adalah sosok yang akan
pergi.
Saat kau menampik ku ke
titik awal, dimana kita tak pernah lagi saling mengenal. Dimana kecanggungan
diantara kita, terasa amatlah kental.
Dan dimana semesta
memisahkan kita dengan sekat yang tebal.
Jangan khawatir,
Aku tak akan mudah lenyap
lalu menghilang,
Karena sejatinya,
Kau telah menjadi titik awal
ku dalam berpetualang, kau adalah penolakan terbesarku dalam lenyap menuju
hilang.
Dan kau selalu menjadi medan
magnet yang menarik ku untuk kembali pulang.
Aku bersedia mengkhianati
waktu,
Untuk sekedar menikmati tawa
mu.
Aku rela terjebak di ruang
hampa,
Karena, kehampaan yang
sesungguh nya adalah saat aku sadar, bahwa bagimu, aku bukanlah siapa siapa.
seiring waktu yang berjalan
sekali lagi
Aku ingin mengecup keningmu
saat aku pulang untuk kembali pergi.
Dan meyakinkan mu bahwa,
Dirimu akan selalu menjadi
poros ku untuk tetap ber rotasi.
-SerdaduPejuangRasa, Bandung-