08/03/20

DATARAN VERTIKAL

Laut sudah tak memerlukan ombak,
Gemuruhnya tenggelam pada kakimu yang berundak-undak,
Anginnya menjadi malam, 
Meniup sepenggal bulan yang mencemburui matamu sejauh pandangan.

Hingga langit jatuh dipenghujung musim,
Menghantam detak dalam sebuah sirkulasi iklim, yang kini menjadi candu bagi masing-masing teduh untuk bermukim

Mungkin semalam bintang berjatuhan,
Gugur bersama segelas kopi yang kita teguk di bahu jalan.
Berselindung pada gemerlap lampu kendaraan dan tatapanmu yang tak bisa kuasingkan.

Mungkin kala itu mataku terlalu lancang mencuri lengkungmu
Kusandarkan dalam jejak lensa kamera, 
Sebagai tamparan teruntuk petang yang tak bisa diterka.

Ya,
Hampir setiap pekan, kau menjadi udara yang tersesat dalam siklus pernapasan

Hampir setiap saat kau mekar dibalik sekat-sekat yang merambat
Hampir setiap hari,
Hampir setiap waktu,
kau adalah tempat pulang bagi terima kasih yang kusebut rindu

- Serdadu Pejuang Rasa, Batam 25-02-20